Terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan didalam
pelaksanaan pengecoran beton,diantaranya adalah :
yang dalam hal ini merupakan kekuatan tekan
karakteristik dari beton itu sendiri (fc’). Kekuatan tekan
karakteristik adalah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar
hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang
kurang dari itu terbatas sampai 5% saja. (Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971 N.I.-2)
Faktor kekuatan ini berkorelasi dengan umur dari
beton tersebut.
2. Faktor kelecakan / workability
Ini merupakan faktor yang terkait dengan kemudahan
didalam pelaksanaan pekerjaan. Salah satu parameter yang bisa dilihat terkait
dengan hal ini adalah nilai slump
Slump adalah nilai jatuhnya beton,diukur dari
permukaan atas cast kerucut terpancung.
Berdasarkan PBI 1971
Sebagaimana terlihat bahwa nilai dari slump
adalah berupa rentang, yang besarannya adalah kisaran dari batas maksimum dan
minimumnya.
Besaran dari Nilai slump memang cukup variatif,
namun ini semata-mata hanya terkait dengan pelaksanaan pekerjaan beton tersebut
dilapangan. Selama pelaksanaan pekerjaan beton tersebut, pihak pelaksana ,yang
dalam hal ini kontraktor, mampu menjamin bahwa tidak akan terjadi keropos pada
beton dan mampu menjamin bahwa tidak akan terbentuk honey comb pada
beton, besaran ini cukup bisa dinaik dan turunkan (selama nilai tersebut tetap
berada dalam batasan slump tersebut).
Perlu diketahui bahwa kualitas dari pelaksanaan
pengecoran tidak hanya dipengaruhi oleh nilai dari slump beton. kualitas
penuangan adonan mix beton pun berpengaruh, disisi lain bisa dengan cara
menjaga kualitas vibrasi menggunakan vibrator dan metode pelaksanaan lainnya.
Namun bukan berarti nilai slump bisa diabaikan
begitu saja, yang perlu ditekankan adalah bahwa nilai slump tidak kaku,dalam
artian bentuknya adalah rentang.Selama tidak keluar dari batas rentang,
kualitas dari beton bisa dijamin baik.
Misalkan nilai slump dari suatu elemen ditentukan
sebesar 12 cm. Nilai tersebut tidak semata-mata kaku dengan ketetapan sebesar 12
cm, akan tetapi pada umumnya ada rentang/toleransi di dalamnya. Umumnya adalah
± 2 cm, atau seperti pada PBI 1971.
No comments:
Post a Comment