Bagian-Bagian Tower Crane
Sebelum melangkah lebih jauh, ada
baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai bagian-bagian dari sebuah
tower crane.
Sebuah tower crane setidaknya
terdiri dari 3 bagian:
1.
Pondasi
Bagian ini berfungsi meneruskan
beban dari tower crane ke tanah keras dan sebagai penahan agar tower crane
tidak jatuh. Pada bagian inilah kaki tower crane dibaut pada pondasi beton yang
masif dan besar.
2.
Tiang/standard section
Bagian ini merupakan bagian vertikal
dari tower crane yang bisa terus tumbuh seiring dengan kebutuhan proyek. Pada
bagian ini terdapat tangga vertikal yang dibagi per section yang nantinya akan
digunakan oleh operator untuk naik ke atas.
3.
Unit yang berputar
Bagian ini terdiri dari 3 bagian:
a.
Horizontal jib
Horizontal jib adalah bagian
horizontal dari sebuah tower crane yang panjang dan berfungsi sebagai bagian
pengangkat beban. Disebut pula sebagai hoisting jib atau working jib.
b.
Machinery jib
Pada bagian inilah terdapat motor
penggerak tower crane, alat elektronik dan sebuah beton masif yang berfungsi
sebagai counter balance. Oleh karena itu sering pula disebut counter balance
jib.
c.
Operator’s cab
Tempat dimana operator bekerja. Cab
ini haruslah memiliki jendela besar untuk memastikan operator memiliki
pandangan penuh terhadap lokasi konstruksi. Mengingat letaknya yang tinggi, cab
ini juga sebaiknya dilengkapi dengan AC dan perlengkapan lainnya.
Kapasitas Beban Tower Crane
Tipikal tower crane memiliki
spesifikasi sebagai berikut:
- Tinggi maksimum berdiri sendiri – 265 kaki (80 meter)
Tower crane bisa saja memiliki
tinggi lebih dari 80 meter hanya jika tower crane dipegang/digantungkan pada
bangunan sehingga bisa tumbuh seiring dengan bertambah tingginya bangunan
proyek
- Jangkauan maksimum – 230 kaki (70 meter)
- Daya angkat maksimum – 18 metric ton, 300 tonne-meter
- Counterweight – 20 ton
Daya angkat maksimum tower crane
adalah 18 ton tetapi tower crane tidak boleh mengangkat beban sebesar itu pada
ujung terjauh jib nya. Semakin dekat posisi beban yang diangkat dengan tiang
tower crane, semakin besar beban yang dapat diangkat dengan aman. Oleh karena
itu pembebanan tower crane mengikuti prinsip 300 tonne-meter. Maksudnya apabila
beban berada sejauh 30 meter dari tiang, maka beban yang diperbolehkan sebesar
10 ton. Apabila beban berada sejauh 50 meter, maka beban yang diperbolehkan
sebesar 6 ton.
Tower crane dilengkapi dengan dua
tombol limit untuk memastikan operator tidak mengangkat beban
berlebih:
- Tombol beban maksimum memonitor tarikan pada kabel dan memastikan beban tidak melebihi 18 ton
- Tombol momen beban memastikan operator tidak melebihi prinsip tone-meter ketika beban digerakkan pada jib.
Pondasi Tower Crane
Elemen pertama yang memastikan
stabilitas tower crane adalah pondasi beton besar yang telah dicor terlebih
dahulu. Pondasi ini biasanya memiliki ukuran 10 x 10 x 1.3 meter (tapi tergantung
pula tipe tower crane yang akan digunakan). Ada pula tipe tower crane yang
mampu menghemat beton pondasi dengan memiliki 4 pondasi yang lebih kecil yang
akan mendukung beban dari masing-masing kaki tower crane. Baut besar tertanam
di dalam pondasi ini.
Mendirikan Tower Crane
Tahap pertama, dengan bantuan mobile
crane bagian horizontal jib dan machinery disambung dan diletakkan di atas dua
pondasi beton. Kemudian mobile crane menambahkan counterweight. Sedangkan bagian
vertikal tower crane dipasang dengan bantuan mobile crane juga.
Tahap kedua, untuk mencapai
ketinggian maksimum, tower crane tumbuh sendiri. Disini digunakanlah top
climber atau climbing frame.
Berikut prosesnya:
1.
Tower crane mengangkat sebuah beban pada jib untuk menyeimbangkan
counterweight.
2.
Teknisi melepas unit berputar dan dengan sebuah mesin hydraulic pada top
climber akan mendorong unit berputar naik setinggi 20 kaki (6 meter).
3.
Operator menggunakan crane untuk mengangkat satu section vertikal dari tower
crane dan mengisi kekosongan yang ada di dalam top climber. Ketika selesai
dipasang dan dibaut, maka tower crane telah bertambah tinggi satu section.
No comments:
Post a Comment