Sifat
ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan campuran untuk diaduk,
diangkut, dituang dan dipadatkan tanpa menimbulkan pemisahan bahan
susunan pembentuk beton. Taiji saji (1984) menguraikan bahwa sifat
workabilitas beton segar ditandai dengan enam karakter yaitu :
konsistensi, plasticity (plastisitas), placeability (kemudahan dituang),
flowability (keenceran), finishability (kemudahan dirapikan), dan
pumpability (kemudahan dipompa). Sedang Newman dalam Murdock (1999)
menuliskan bahwa sekurang-kurangnya tiga sifat yang terpisah dalam
mendefinisikan sifat ini, yaitu:
- Kompakbilitas, kemudahan beton dipadatkan
- Mobilitas, kemudahan beton mengalir dalam cetakan
- Stabilitas, kemampuan beton untuk tetap sebagai massa yang homogen, koheren dan stabil selama dikerjakan atau dipadatkan.
Pengamatan workabilitas beton di lapangan pada umumnya dilakukan dengan slump test. Pengetesan ini merupakan petunjuk dari sifat mobilitas dan stabilitas beton. Neville (1981) menuliskan bahwa slump test bermanfaat untuk mengamati variasi keseragaman campuran. Pada beton biasa, pengujian slump dilakukan untuk mencatat konsistensi dalam satuan mm penurunan benda uji beton segar selama pengujian.
Selain itu workabilitas dapat juga diamati dengan mengukur faktor kepadatan, yaitu rasio antara berat aktual beton dalam silinder dengan berat beton dalam kondisi padat pada silinder yang sama. Faktor kepadatan memberikan indikasi bahwa tingkat kemampuan beton tersebut dipadatkan.
No comments:
Post a Comment